SISWA-SISWI EKSTRAKURIKULER GEOPARK & JURNALIS SMPN 2 ROGOJAMPI, MENGUNJUNGI MUSEMUM BLAMBANGAN

Pembelajaran out door atau pembelajaran di luar kelas merupakan proses pembelajaran yang bertujuan mengembangkan dan membangun suasana belajar menyenangkan, menantang juga memotivasi dimana siswa dapat belajar berinteraksi dan berbagi pengalamannya dengan lingkungan yang dikunjungi dan tidak berasal dari satu sumber belajar saja.

Seperti yang di lakukan murid SMPN 2 Rogojampi, peserta ekstrakulikuler Geopark dan Jurnalis, Jum’at (09/09/2022) mengunjungi Museum Blambangan, Museum Geopark, Pameran Purbakalan yang didalamnya memamerkan benda-benda dan foto-foto bersejarah Banyuwangi tempo doeloe, barang antik, lukisan, keris dan batu-batu permata.

Sebagai generasi abad 21 merupakan generasi era milenial yang juga dikenal pada saat ini, sebagai generasi Z mereka yang lahir periode 1995—2010, mempunyai gaya hidup happyness, suka traveling, mandiri, fashionable suka berkolaborasi, serta unggul dalam digital.

Hampir 98% mereka akan merasa bosan ketika guru hanya memberi layanan pembelajaran melalui teori di dalam kelas, akibatnya mereka akan memilih meminta izin keluar dan tak kembali lagi ke kelas (bolos), karena lebih suka menelusuri dunia yang menurut mereka lebih menarik dan menantang dari pada proses pembelajaran di lingkungan kelas yang membosankan.

Pembelajaran out door merupakan suatu proses belajar dimana siswa diajak keluar dari ruang kelas untuk melihat suatu hal baru yang ada di dunia sebagai pengetahuan yang tidak diajarkan di lingkungan sekolah atau menjadi sebuah ilmu yg mewarnai pembelajaran siswa sehingga siswa dapat lebih mengenal akan luasnya ilmu pengetahuan.

Salah satu contoh kegiatan yang dilakukan sebagai peserta ekstrakurikuler jurnalis ialah mengamati dan menggali informasi tentang aneka ragam barang antik yang di pamerkan pameran kepurbakalan.

Dalam pameran ini, terdapat 6 stand yang setiap standnya mempunyai beragam barang antik dengan ciri khas, keunikan tersendiri serta berbagai macam latar belakangnya.

Salah satu stand yang cukup menarik yaitu stand ke 3 yang dijaga dan diurus oleh Bapak Sukardi. Stand ini, menggelar berbagai barang antik yang cukup menarik untuk digali informasi sejarahnya, diantaranya :

Semua barang yang di pamerkan dalam pameran ini, diperjualbelikan dengan harga yang setara, Bapak Sukardi sendiri menyampaikan alasannya menggeluti pekerjaan ini, “semua ini didasari karena rasa cinta kepada barang-barang antik serta kuno dan di dukung dengan dibentuknya komunitas “Antik Banyuwangi” yang di dalamnya mewadahi pertemuan-pertemuan anggotanya untuk membahas mengenai barang antikan atau kuno yg sedang hangat-hangatnya,”katanya menerangkan. (Penulis : Tim Sempida/Ilh)